Modernis.co, Jepara – Mengangkat tema Aktualisisasi ORDA Membaca Dinamika Jepara dalam Sudut Pandang Sosial, Ekonomi dan Sosial, Keluarga Jepara Yogyakarta, Menggelar Acara Seminar di Yayasan Al Azhar Yogyakata Minggu (26/06/2022).
Acara yang dihadiri sekitar 70 Peserta dari anggota Keluarga Jepara Yogyakarta (KJY) di awali dengan pembukaan yang dipimpin langsung oleh MC kemudian sambutan-sambutan.
Ketua Panitia kegiatan M. Bagus Ardiansyah mengatakan bahwa kegiatan seminar kedaerahan ini membahas mengenai aktualisasi orda dalam melihat Jepara dari sudut pandang sosial, ekonomi, dan budaya dan ajang silaturrahmi mahasiswa Jepara yang sedang menempuh pendidikan di Yogyakarta.
“Hampir tiga tahun lebih tidak adanya forum silaturahmi bagi Keluarga Jepara-Yogyakarta karena terkendala Covid-19, kegiatan ini menjadi ajang menarik untuk melihat Jepara dari berbagai aspek,” katanya.
Senada dengan Bagus, Ketua Umum Muhammad Burhan, S.Ag menyampaikan bahwa acara ini merupakan langkah awal bagi mahasiswa guna ikut mempunyai peran di daerah.
“Keluarga Jepara Yogyakarta harus punya andil pasti untuk Jepara, terutama dalam hal mempertahankan kebudayaan di Jepara yang seiring berjalan waktu mulai tergerus oleh budaya baru yang kurang baik. Sehingga memberikan kebermanfaatan jangka panjang untuk daerah,” ujarnya.
Staff Wakil DPRD Jepara Abdul Rois Reza P. S. Hum dalam materi kegiatan menyampaikan mahasiswa harus Intens mengawal Isu-Isu kedaerahan secara khusus dan skala global secara umum. Dampak adanya pandemi membuat perekonomian yang ada di Jepara menjadi menurun.
“Kita sebagai masyarakat daerah Jepara harus peka akan hal tersebut, dengan cara memanfaatkan pemahaman regulasi terkait kedaerahan, agar daerah bisa lebih maju,” pungkasnya.
Dosen Hubungan Internasional UPN Yogyakarta Anik Yuniarti, SIP, M.SI mengatakan strategi menghadapi tantangan dan aktualisasi peran organisasi daerah salah satunya mempertahankan identitas Jepara sebagai kota ukir dengan cara memasukkan seni ukir sebagai bagian dari kurikulum di sekolah menengah (ekstrakulikuler).
“Pelatihan manajemen dan pemasaran, dukungan modal atau investasi untuk penunjang usaha dan seterusnya. Beberapa hal tersebut bisa menjadi cara untuk mempertahankan kebudayaan yang ada di Jepara dan harus kita usahakan sama-sama,” ujarnya.
Senada dengan Anik, Seniman asli Jepara Edi Eskak, M.Sn beliau menekankan pada prinsip aktualisasi menerjemahkan teori ke dalam praktik, mengubah konsep menjadi konstruk, menjadikan gagasan sebagai kegiatan.
“Langkah-langkah tersebut yang harus kita tekankan untuk menjalankan roda organisasi daerah ini,” pungkasnya. (MA)